Aku Jatuh Hati
Minggu, 30 Desember 2018
by : Melani Hidayati
Aku Jatuh Hati
Dibalik ruang jendela yang terbuka, dulu, aku sering menyalahkan orang tua ku, atas larangannya, memintaku diam dirumah, bagai putri anggun yang hanya boleh menetap di istananya, namun kini, aku sudah tak lagi di istana yang sama, tapi aku merasa telah... mengulang siklus yang sama. Menetap dalam ruang 3x5 meter, 3x5 meter zona ternyaman, terluas yang paling aku sukai, ​barangkali kalau ingin ditambahkan satu dimensi lagi, tingginya 3 meter, sangat luas.. Apa? Apa kau ingin menyela dan mencela tuk mengatakan bahwa kamar mandi dirumahmu jauh lebih luas, tidak kawanku, makin kesini aku makin menyukai ke-mageran, tubuh yang menetap dan hati yang berkelana, memang, ada saatnya kita harus berlayar dan menepi di tempat baru.
Tapi di ruangan yang "luas" ini, aku terlanjur jatuh hati padanya, tinggal menunggu masa, aku akan meninggalkannya, tapi aku tak akan patah hati, karena aku, gampang jatuh hati. Mungkin jika kau disini, kau akan mengatakan ruangan ini sempit, hanya ada 4 kasur, 2 lemari, 2 meja, 2 lampu belajar, mereka saling berebut tempat kawan dengan hiasan dinding, handuk yang dijemur, mukena yang digantung, galon yang tinggal setengah, empat kursi yang nampak porak poranda, kabel laptop yang berebut menginginkan sebuah voltase, setrika yang diselundupkan di dalam koper (ssstt... jangan bilang ke senior residen, nanti akan disita), ah dan satu lagi, aroma kuat tercium dengan sangat kuat, toksik dan bikin pusing , aroma kertas, hmmm baunya sangat-sangat menyegarkan, eit.. jangan dilihat apalagi dibaca, sebenarnya aku selalu mencoba bersatu dengan kertas-kertas ini, sangat ingin aku masuk ke dalam ruangan-ruangan baru lain, melihat x yang dikejar-kejar y, atau masuk dalam perseteruan manusia yang hingga akhirnya tercipta ilmu sosiologi. Tapi mereka enggan sepertinya, aku ditolaknya mentah-mentah, saat aku mencoba mendekat, dengan lihai sihirnya membuat ku jatuh ke alam lain, alam mimpi, ah... buku-buku ini lebih empuk dari bantal.
Dan oh sepertinya aku lupa, UKT MAHAL, JANGAN TIDUR MULU, INGAT KAMU TUH BEGO, BELAJAR!
by : Melani Hidayati
Aku Jatuh Hati
Dibalik ruang jendela yang terbuka, dulu, aku sering menyalahkan orang tua ku, atas larangannya, memintaku diam dirumah, bagai putri anggun yang hanya boleh menetap di istananya, namun kini, aku sudah tak lagi di istana yang sama, tapi aku merasa telah... mengulang siklus yang sama. Menetap dalam ruang 3x5 meter, 3x5 meter zona ternyaman, terluas yang paling aku sukai, ​barangkali kalau ingin ditambahkan satu dimensi lagi, tingginya 3 meter, sangat luas.. Apa? Apa kau ingin menyela dan mencela tuk mengatakan bahwa kamar mandi dirumahmu jauh lebih luas, tidak kawanku, makin kesini aku makin menyukai ke-mageran, tubuh yang menetap dan hati yang berkelana, memang, ada saatnya kita harus berlayar dan menepi di tempat baru.
Tapi di ruangan yang "luas" ini, aku terlanjur jatuh hati padanya, tinggal menunggu masa, aku akan meninggalkannya, tapi aku tak akan patah hati, karena aku, gampang jatuh hati. Mungkin jika kau disini, kau akan mengatakan ruangan ini sempit, hanya ada 4 kasur, 2 lemari, 2 meja, 2 lampu belajar, mereka saling berebut tempat kawan dengan hiasan dinding, handuk yang dijemur, mukena yang digantung, galon yang tinggal setengah, empat kursi yang nampak porak poranda, kabel laptop yang berebut menginginkan sebuah voltase, setrika yang diselundupkan di dalam koper (ssstt... jangan bilang ke senior residen, nanti akan disita), ah dan satu lagi, aroma kuat tercium dengan sangat kuat, toksik dan bikin pusing , aroma kertas, hmmm baunya sangat-sangat menyegarkan, eit.. jangan dilihat apalagi dibaca, sebenarnya aku selalu mencoba bersatu dengan kertas-kertas ini, sangat ingin aku masuk ke dalam ruangan-ruangan baru lain, melihat x yang dikejar-kejar y, atau masuk dalam perseteruan manusia yang hingga akhirnya tercipta ilmu sosiologi. Tapi mereka enggan sepertinya, aku ditolaknya mentah-mentah, saat aku mencoba mendekat, dengan lihai sihirnya membuat ku jatuh ke alam lain, alam mimpi, ah... buku-buku ini lebih empuk dari bantal.
Dan oh sepertinya aku lupa, UKT MAHAL, JANGAN TIDUR MULU, INGAT KAMU TUH BEGO, BELAJAR!
Udah mampir ya wkwk
BalasHapusKalimat terakhirnya sangat mengena di hati...
Udah mampir ya wkwk
BalasHapusKalimat terakhirnya sangat mengena di hati...