Sinopsis If We Were a Season Film Persahabatan Terbaik

Sinopsis Film Korea If We Were a Season

 

TV Movie: If We Were a Season

Revised romanization: Wooriga Gyejeoliramyeon

Hangul: 우리가 계절이라면

Director: Kang Soo-Yeon 

Writer: Im Ye-Jin

Network: KBS2

Episodes: 1

Release Date: September 3, 2017

Runtime: Sunday 22:40

Language: Korean

Country: South Korea 

source : asianwiki.com


Sebut saja kami adalah dua sahabat, berteman sejak kami baru lahir, hidup bertetangga, satu sekolah, satu kelas, tak ada rahasia di antara kita, dan tak satupun orang bisa berada di tengah persahabatan kita, hingga suatu masa kami menyadari perasaan masing-masing.

Karakter :

Chae Soo-Bin sebagai Yoon Hae-rim


Jang Dong-yoon sebagai Uhm Gi-seok
Jinyoung sebagai Oh Doo-kyeong

Benarkah Persahabatan antara Cewek dan Cowok itu Tidak Mungkin?

Ini film lama, 2017 dan sekarang 2020 baru aku bikin sinopsis nya wkwk, film ini membuatku percaya bahwa perempuan dan laki-laki bisa menjadi sahabat (yah.. walau mereka sama-sama memendam perasaan), kisah mereka berdua begitu hangat dan lucu, saling melindungi diam-diam, memberi bantuan dengan hal-hal kecil dan selalu ada untuk satu sama lain, kisah mereka membuatku percaya bahwa sebuah hubungan akan harmonis dengan hal kecil itu, pengungkapan kasih sayang tidak hanya melulu soal "kissing, and you know what i mean" yang biasa kamu temui di kisah romance lainnya.

Mereka terbiasa bersama sejak kecil, sehingga tak pernah mengalami bagaimana rasanya terpisah satu-sama lain, kedekatan yang melebihi sepasang kekasih itu mulai terusik ketika kedatangan Dookyeong mulai pindah ke sekolah mereka, di saat itu pula Giseok mulai menyadari perasaannya kepada Haerim.

Pada suatu ketika Haerim mendapati masalah keluarga yang cukup sakit dan menyedihkan untuk diceritakan kepada siapapun bahkan kepada Giseok sekalipun. Dookyeong yang kala itu memiliki masalah yang sama menjadi tahu masalah tersebut, dan hal itu menjadi rahasia antara mereka berdua.

Giseok yang tak tahu apa-apa menanyakan keabsenan Haerim selama ini, alasan dia tidak menguhubunginya, alasan dia menjadi lebih diam dari biasanya, namun Haerim lebih memilih menutupinya dan membuat alasan bahwa ia memiliki perasaan kepada Dookyeong.

Kekecewaan mendalam dirasakan oleh Giseok, di akhir semester sekolah, ia memutuskan untuk mengacuhkan Haerim, yang dulu sedekat nadi kini mereka sejauh mentari, hanya karena gengsi, ia tak lagi membuka jendela kamarnya, tak lagi membunyikan bel telepon kalengnya, tak lagi mengajaknya bicara, tak lagi menunggunya di depan pintu rumah dan pura-pura kebetulan berangkat di jam yang sama agar bisa berangkat bersama (hayoo ngaku pasti pernah pura-pura baru berangkat padahal nungguin).

Waktu terus berlalu, lebih lambat dari biasanya, tak ada yang membantu Giseok merapikan tali sepatunya yang longgar, maupun yang menemani Haerim ketika pulang malam dari perpustakaan. Masa SMA telah usai, Haerim akan meneruskan kuliah di Seoul, di Stasiun dengan rasa hampa itu, Giseok datang memeluk Haerim, mengatakan kalimat perpisahan sekaligus meluapkan rasa rindu bahwa hidupnya tak baik-baik saja tanpa kehadiran Haerim, disini aku justru melihat bahwa pelukan itu bukan pelukan perpisahan, melainkan permulaan, bahwa Giseok telah membuka hatinya lagi kepada Haerim dengan hati yang lebih hangat, layaknya pelukan yang mereka rasakan.

Aku suka film ini, chemistry mereka berdua membuatku tenang, film romance tanpa adegan romance, benar-benar heartwarming, kamu bisa download di I-flix (aku ngga lagi ngiklan), mungkin Viu? aku belum mengeceknya, coba ketik judulnya nanti juga ketemu hehe.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Good/Bad Fortune, Webtoon Review

Tanpa Kata Berjuta Rasa, Webtoon Review Love Doesn't Talk

Untouchable : Review Webtoon