Teruntuk Anak Manja yang Sedang Merantau
Teruntuk
Anak Manja yang Sedang Merantau
Jumat, 29 Maret
2019.
![]() |
Pelangi di Asrama PPKU IPB |
Apa kabar? Apa kabar dunia ku yang tenang di masa lalu, masa dimana aku penuh dengan kegiatan tak produktif, yah bukannya aku menyebut diriku saat ini sedang produktif atau sibuk, aku hanya sedang merindukan itu, suasana yang dulu sering aku keluhkan karena menjebakku dalam ruang kebosanan, dalam dekapan hangat tempat yang dulu aku sebut dengan rumah yang kini berubah nama menjadi kampung halaman.
Sebuah
percakapan tadi pagi bisa jadi adalah pemicu pecahnya celengan rindu ini, duh, dah
seperti lagu Fiersa Bersari aja. “Kamu belum pernah sakit sendirian,
sampai rasanya ada makanan itu udah anugerah ya Mel?”, belum, tak pernah
sekalipun, saat aku sedikit kecapekan saja, ada Ibuku, bahkan Adekku juga udah
mulai bisa merawat Mbak-nya yang manja ini, aku rindu omelan Ayah-Ibu-ku,
bawelnya Adekku, pedasnya masakan Ibu, bahkan kasurku yang konon kata
teman-temanku yang berkunjung kasurku nggak empuk sama sekali, aku
rindu.
Belum genap
satu tahun, wajar ya kalau homesick, apa sih obatnya? Padahal kupikir aku udah
menemukan sesuatu yang katanya bisa disebut “keluarga baru”, teman
sepermainan misal, tapi, rindu tetap saja rindu, “homesick”, penyakit aneh ini
tiba-tiba muncul tanpa sebab, kadang karena mendengar lagu galau, karena
melihat makanan khas Tuban, melihat teman kamarku diantar pulang oleh orang
tuanya, disaat sakit, ataupun tiba-tiba saja karena gurauan kala menelpon orang
tua “Bapak, sini main ke Bogor…”, gurauan atau keinginan?
Aku sudah
mencoba menyibukkan diri, takut, kalau ada waktu luang, tiba-tiba teringat
rumah, sudah kucoba, sampai aku bingung mau mendahulukan tugas yang mana, aku
tahu ini bukan produktif tapi bisa jadi ini disebut sibuk nggak jelas, tapi
yang penting tugasku terlaksana, amanahku masih jalan, entah bagaimana aku
menyelesaikannya, tapi, ternyata yang namanya rindu tak mengenal waktu, aku
jadi teringat hari pertama aku naik bis menuju kota ini, baru berapa menit kami
berpisah, eh pipi udah basah.
Tapi,
berkat kota ini juga, aku bisa belajar design, belajar begadang demi belajar,
belajar berorganisasi, belajar sakit hati dengan baik dan benar :v, belajar
semuanya haha, belajar untuk nggak manja haha, belajar organisasi, eh tapi
bener deh, aku baru kali benar-benar serius masuk organisasi, jadi begini
rasanya, udah buat capek-capek tapi malah disuruh revisi, kalau diingat-ingat
banyak juga hal yang udah kualami di sini. Bismillah, anak rantau kuat. :)
Komentar
Posting Komentar